Jenis Tipe Saham Perusahaan di Indonesia – Banyak pemilik bisnis mempertimbangkan untuk berbagi kepemilikan saham bisnis mereka dengan satu atau lebih dengan orang lain baik itu orang yang dikenal maupun kemitraan dalam berbisnis.

Berbagi kepemilikan saham dapat menciptakan keuntungan yang kuat untuk mempertahankan usaha bisnis supaya berkelanjutan untuk mengembangkan bisnis.

Berikut di bawah ini adalah jenis tipe saham dan seri saham yang ada pada Perusahaan di Indonesia yang untuk perlu anda ketahui.

Apa itu saham?

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Jenis-jenis saham

Jenis saham berdasarkan klaim

1. Saham biasa (common stock)

Menempatkan pemilik sebagai pemegang klaim paling akhir. Pemilik akan mendapat keuntungan apabila perusahaan memperoleh laba. Akan tetapi, ketika pembagian keuntungan (dividen) dilakukan atau pada waktu penjualan aset perusahaan saat likuidasi, pemilik akan mendapatkan prioritas paling akhir.

2. Saham preferen (preferred stocks)

Gabungan antara common stocks dan obligasi. Secara keseluruhan, preferred stocks mirip dengan common stocks. Perbedaannya ada pada tingkat suku bunga keuntungan yang bersifat tetap dan prioritas pembagian keuntungan. Selain itu, pemilik mempunyai hak untuk menukarkan preferred stocks dengan saham biasa. Sebagai informasi, umumnya jenis ini diakhiri dengan huruf “P”.

Jenis saham berdasarkan cara peralihannya

1. Saham atas nama (registered stock)

Saham ini kepemilikannya sangat jelas karena ada nama pemiliknya. Untuk pengalihan kepemilikan, ada prosedur khusus yang perlu diikuti.

2. Saham atas unjuk (bearer stock)

Selain saham atas nama, ada juga saham atas unjuk yang juga dikenal dengan bearer stock. Jenis saham ini nama pemiliknya tidak ditulis, sehingga ketika ingin dipindahtangankan ke orang lain prosedurnya cukup mudah. Tidak serumit prosedur saham atas nama.

Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

1. Blue chip stocks

Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

2. Income stocks

Jenis saham emiten ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.

3. Growth stocks

(Well-Known)

Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.

(Lesser-Known)

Walaupun bukan sebagai leader dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

4. Speculative stocks

Investor dengan profil risiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

5. Counter cyclical stocks

Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Mengenal saham seri A dan B

Klasifikasi saham

Pada dasarnya, sebuah perusahaan dapat menentukan 1 klasifikasi saham atau lebih dalam Anggaran Dasar perusahaan. Ini mengacu pada Pasal 53 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Perbedaan dari saham seri A, B, maupun C terletak pada hak-hak yang dimiliki yang sudah ditetapkan pada Anggaran Dasar suatu perusahaan.

Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai model pendanaan dalam kategori saham biasa yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  1. Seed Round (Pendanaan Permulaan). Pendanaan ini muncul setelah segala ide dan rencana bisnis telah matang. Pendanaan ini biasanya digunakan untuk operasional awal suatu perusahaan yang jumlahnya berkisar antara Rp500 Juta hingga Rp2,5 Miliar.
  2. Pendanaan Seri A, yang merupakan model pendanaan dari perusahaan yang mulai berkembang dan jumlahnya berkisar antara Rp10 Miliar hingga Rp33 Miliar.
  3. Pendanaan Seri B, yang merupakan model pendanaan yang diperuntukan untuk ekspansi perusahaan, berkisar di angka Rp33 Miliar hingga Rp88 Miliar.
  4. Pendanaan Seri C, yang merupakan model pendanaan yang hampir sama dengan Seri B, namun dengan jumlah yang lebih besar, yaitu sekitar USD25 Juta hingga USD100 Juta. Perusahaan yang mendapatkan pendanaan Seri C ini dianggap sudah matang (mature).
  5. Pendanaan Seri D, E, F prinsipnya sama dengan pendanaan seri C, yang membedakan adalah nominal pendanaannya yang lebih besar. Pendanaan ini biasanya menjadikan sebuah perusahaan masuk ke kategori Unicorn bahkan Decacorn.

Keuntungan memiliki saham?

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Resiko memiliki saham?

1. Capital loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

2. Risiko likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham.

Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Kesimpulan 

Itulah beberapa penjelasan untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai jenis tipe saham dan seri saham A dan B atau yang lainnya yang ada pada Perusahaan di Indonesia. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan terkait dengan model pendanaan dari sebuah perusahaan di Indonesia.

Jika Anda membutuhkan Konsultan Hukum mengenai pendirian suatu badan di Indonesia, baik itu PT atau badan hukum lainnya, Anda dapat menghubungi Indoservice.

Indoservice, sebuah perusahaan konsultan kesekretariatan dan perijinan yang dapat membantu Anda dalam mendirikan perusahaan di Indonesia.Terpercaya dan berpengalaman di Indonesia, berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan cepat untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Kami dan team akan membantu Anda dalam proses pendirian perusahaan dan pengurusan izin-izin terkait bisnis perusahaan Anda di Indonesia. Hubungi kami sekarang untuk info lebih lanjut di Telp. +62877-1449-8500 atau email admin@indoservice.co.id

    0 Comments

    Submit a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Summary
    Jenis Tipe Saham Perusahaan di Indonesia
    Article Name
    Jenis Tipe Saham Perusahaan di Indonesia
    Description
    Berbagi kepemilikan saham dapat menciptakan keuntungan yang kuat untuk menjalankan usaha. Lalu, apa saja jenis tipe saham perusahaan?
    Author
    Publisher Name
    Indoservice
    Publisher Logo